Jumat, 12 Desember 2014

makalah pembuatan pupuk kompos


MAKALAH TENTANG
PUPUK KOMPOS




 














Disusun oleh :
1.    Abi Rilo Pambudi
2. Acitia Prabawanto
3.    Deny Kurniawan
4.    Dyah Kurniatun
5.    Puspita Della




SMA 1 BANTUL YOGYAKARTA
KELAS X A 1
SEMESTER GASAL 2013/2014

DAFTAR ISI


DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1.   Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2.   Rumusan Masalah......................................................................................... 1
1.3.   Tujuan........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
2.1.   Pengertian Kompos....................................................................................... 2
2.2.   Manfaat Kompos.......................................................................................... 2-3
2.3.   Pengertian starter kompos............................................................................. 3
2.4.   Metode Dalam Membuat Pupuk Kompos.................................................... 3-4
2.5.   Proses Pembuatan Kompos........................................................................... 4
2.6.   Kunci Proses Pembuatan Kompos................................................................ 5
2.7.   Perubahan yang Terjadi pada Pengomposan................................................ 5
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 6
3.1.   Kesimpulan................................................................................................... 6
BAB IV DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 7












BAB I
PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
      Berdasarkan  UU no 12 tahun 1992 pasal 20 ayat 2,  yang berbunyi “pelaksanaan perlindungan tanaman  menjadi  tanggug  jawab masyarakat dan pemerintah”, tersirat kewajiban seluruh lapisan masyarakat untuk ikut aktif dalam menghasilkan tanaman budidaya yang berkualitas bagus serta aman untuk dikonsumsi. Untuk menghasilkan tanaman organik yang berkualitas maka perlu adanya perawatan yang serius seperti pemberian pupuk kompos.
Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti  menemukan sampah yang ada di mana-mana. Setiap hari sampah selalu bertambah. Seiring waktu sampah akan semakin menumpuk, maka dari itu kita harus bisa mengolahnya.
Ada banyak cara untuk mengolah sampah, untuk mengolah sampah organik,  kita akan buat pupuk kompos  menggunakan sampah organik.  Pupuk kompos adalah pupuk yang dibuat  dari sampah organik. Pembuatan pupuk kompos ini tidak terlalu rumit, tidak memerlukan tempat yang luas serta tidak menghabiskan banyak biaya. Kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sendiri, tidak perlu membeli.

1.2.         Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian dari kompos ?
b.      Apa saja manfaat pupuk kompos ?
c.       Apa itu starter Kompos ?
d.      Apa saja metode dalam membuat kompos ?
e.       Bagaimana proses dalam membuat kompos ?
f.       Apa saja kunci proses pembuatan kompos ?
g.      Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada pengomposan ?

1.3.         Tujuan
·         Mengetahui manfaat dari pupuk kompos.
·         Mengetahui metode dalam membuat kompos
·         Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam proses pengomposan
·         Mengetahui kunci proses pembuatan kompos

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.         Pengertian Kompos
Kompos adalah pupuk organik sebagai hasil dari proses biologi oleh aktivitas mikroorganisme decomposer ( bakteri dan cacing) dalam menguraikan atau dekomposisi bahan organik menjadi humus.
Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM (Effective Microorganism)atau menggunakan cacing guna mendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri-sendiri.
Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murah untuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik.
Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanaman menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA, eklamasi pantai pasca penambangan, dan sebagai media tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Bahan baku pengomposan adalah semua material orgaengandung karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan, sampah kota, lumpur cair dan limbah industri pertanian. Berikut disajikan bahan-bahan yang umum dijadikan bahan baku pengomposan.

2.2.         Manfaat Pupuk Kompos
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

Aspek Ekonomi :
·         Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
·         Mengurangi volume/ukuran limbah
·          Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya





Aspek Lingkungan :
·         Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
·          Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

Aspek bagi tanah/tanaman:
·         Meningkatkan kesuburan tanah
·          Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
·         Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
·          Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
·         Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
·         Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
·          Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
·         Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

2.3.         Pengertian Starter Kompos
Mikro organisme dekomposer (yang terdiri dari bakteri pengurai, mikroba pengurai lainnya) yang telah diisolasi yang digunakan untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik. Contohnya adalah OrgaDec , Stardec , EM-4, Harmony, Fix-up plus, Tricoderma ,MOL (Mikro Organisme Lokal)

2.4.         Metode Dalam Membuat Pupuk Kompos
Wind Row Sistem
Windrow sistem adalah proses pembuatan kompos yang  paling sederhana dan paling murah.  Bahan baku kompos ditumpuk memanjang , tinggi tumpukan 0.6 sampai 1 meter, lebar 2-5 meter.  Sementara itu panjangnya dapat mencapai 40 – 50 meter.
Untuk mengatur temperatur, kelembaban dan oksigen, pada windrow sistem ini, maka dilakukan proses pembalikan secara periodik  Inilah secara prinsip yang membedakannya dari sistim pembuatan kompos yang lain. Kelemahan dari sistim Windrow ini adalah memerlukan areal lahan yang cukup luas.
Aerated Static Pile
Secara prinsip proses komposting ini hampir sama, dengan windrow sistim, Dalam sistim ini dipasang pipa yang dilubangi untuk mengalirkan udara.  Udara ditekan memakai  blower. Karena ada sirkulasi udara, maka tumpukan bahan baku yang sedang diproses dapat lebih tinggi dari 1 meter.
Proses itu sendiri diatur dengan pengaliran oksigen. Apabila temperature terlalu tinggi, aliran oksigen dihentikan, sementara apabila temperatur turun aliran oksigen ditambah.
Karena tidak ada proses pembalikan, maka bahan baku kompos harus dibuat sedemikian rupa homogen sejak awal.  Dalam pencampuran harus terdapat rongga udara yang cukup.  Bahan-bahan baku yang terlalu besar dan panjang harus dipotong-potong mencapai ukuran 4 – 10 cm
In Vessel
Dalam sistim ini dapat mempergunakan kontainer berupa apa saja, dapat silo atau parit memanjang.  Karena sistim ini dibatasi oleh struktur kontainer, sistim ini baik digunakan untuk mengurangi pengaruh bau yang tidak sedap seperti bau sampah kota.
Sistim in vessel juga mempergunakan pengaturan udara sama seperti sistim Aerated Static Pile. Sistim ini memiliki pintu pemasukan bahan kompos dan pintu pengeluaran kompos jadi yang berbeda.

2.5.         Proses Pembuatan Kompos

Proses pengomposan akan segera berlansung setelah bahan-bahan mentah dicampur. Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akan meningkat hingga di atas 50o - 70o C. Suhu akan tetap tinggi selama waktu tertentu. Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan.

2.6.         Kunci Proses Pembuatan Kompos
1.      Memperoleh Campuran Bahan Baku Yang Benar
 kombinasi campuran bakan baku yg memiliki C / N rasio = 10 s/d 12.  Dari hasil penelitian, telah diketahui bahwa terdapat 2 (dua) parameter penting dalam menentukan pemilihan bahan baku, yaitu:
1.Faktor kelembaban Bahan Baku
Kelembaban atau kandungan air sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup mikro-organisme. Sebagian besar mikroorganisme tidak dapat hidup apabila kekurangan air. Apabila kelembaban dibawah 40%, proses dekomposisi bahan organik akan melambat. Apabila kelembaban dibawah 30 persen, proses dekomposisi praktis akan terhenti. Akan tetapi, apabila kelembaban > 60 persen, maka yang terjadi adalah keadaan anaerob (tanpa oksigen), yang akan menyebabkan timbulnya aroma tidak sedap (masam).
2. Faktor C / N ratio bahan baku
Seandainya jumlah Nitrogen terlalu sedikit, maka populasi bakteri tidak akan optimal dan proses dekomposisi kompos akan melambat.Kebalikannya, seandainya jumlah N terlalu banyak, akan mengakibatkan pertumbuhan mikroba sangat cepat dan ini akan menyebabkan masalah pada aroma kompos, sebagai akibat dari keadaan anaerobik.
2.7.  Perubahan-perubahan yang Terjadi pada Pengomposan
·         Hidrat arang (selulosa, hemiselulosa dll) diurai mejadi CO2 & H2O  atau  CH4 & H2
·         Zat putih telur diurai melalui amida-amida, asam2 amino, menjadi amoniak (NH3), CO2 dan H2O
·         Sebagian unsur hara ada yg diikat oleh jasad renik & sebagian lagi dlm keadan bebas (tdk terikat) yg dpt tersedia bagi tanaman. Namun unsur hara yg terikat jasad renik ini kemudian akan kembali tersedia bagi tanaman ketika jasad renik tsb mati.
·         Ternyata unsur-unsur hara dari senyawa organik akan terbebas menjadi senyawa an-organik sehingga tersedia di dalam tanah bagi keperluan tanaman.
·         Lemak dan lilin diurai menjadi CO2 dan air.







BAB III
PENUTUP

3.1.         Kesimpulan
Dari makalah ini dapat kami ambil kesimpulan:
·         Pembuatan kompos dapat mengurangai sampah, sekaligus menguntungkan bagi kita. Kompos memiliki manfaat dari berbagai aspek, yaitu : aspek ekonomi, aspek lingkungan, & aspek tanah/tanaman.
·         Kompos adalah pupuk organik sebagai hasil dari proses biologi oleh aktivitas mikroorganisme decomposer ( bakteri dan cacing) dalam menguraikan atau dekomposisi bahan organik menjadi humus.
·         Dalam mempercepat proses membuat kompos maka diperlukan starter atau dekomposer.
·         Kunci proses pembuatan kompos yang baik tergantung pada Faktor C / N ratio bahan baku  dan Faktor kelembaban Bahan Baku
·         Didalam proses pengomposan terjadi banyak perbuhan perubahan yang terjadi. Contohnya adalah Lemak dan lilin diurai menjadi CO2 dan air.














BAB IV
DAFTAR PUSTAKA



kasiono.files.wordpress.com/2010/01/kuliah-3-kompos.ppt
http://Kompos - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
http://pupuk kompos  makalah pupuk kompos.htm
http://edukasi sidesi   makalah pembuatan pupuk kompos skala rumah tangga.htm
http://Karya Ilmiah Biologi - Karya Ilmiah _ isomwebs.net.htm